Minggu, 14 Desember 2008

Link ke Waterbirth International


Bali Waterbirth Association sedang merintis upaya membuat network dengan Waterbirth International. Semoga upaya ini bisa segera terealisasi. Kita masih menunggu jawaban dari Waterbirth International.

Beberapa pilihan waterbirth pool











Sabtu, 13 Desember 2008

Koran Pak OLES menulis tentang water birth







FOTO: Kunjungan rombongan RSB Sayang Ibu Balikpapan ke RSB Harapan Bunda Renon Denpasar. Foto saat mengunjungi unit bersalin di air (water birth).
15-Februari 2008

Water Birth Kurangi Rasa Sakit

Oleh: Heni Kurniawati (wartawati Koran Pak OLES)
Kehamilan merupakan sesuatu yang ditunggu dan menggembirakan bagi seorang wanita, meski proses melahirkan seakan jadi momok bagi setiap ibu yang hamil. Rasa sakit dan nyeri saat melahirkan sudah menjadi kodrat wanita. Tak jarang, kekhawatiran akan lamanya proses kelahiran dan rasa sakit, sering menghantui pikiran calon ibu sehingga jalan pintas diambil melalui proses cesar. Akan tetapi hampir setiap ibu menginginkan proses kelahiran berjalan normal. Di era modern ini, ada banyak cara yang ditawarkan kepada seorang ibu yang hendak melahirkan, antara lain metode water birth.Dr I Nyoman Hariyasa Sanjaya, SpOG, dokter spesialis kandungan di RSB Harapan Bunda Denpasar mengatakan, metode persalinan water birth diyakini sebagai cara melahirkan dengan mengurangi tingkat kesakitan. Proses melahirkan dengan metode ini sangat sederhana dan tidak jauh beda dengan persalinan normal di atas tempat tidur. Perbedaan terletak pada media yang memakai kolam air (bath up) berdiameter 1,5-2 m berisi air hangat dengan 34-37oC atau kurang lebih sama dengan suhu di dalam rahim. Hal itu membantu seorang ibu mengurangi rasa sakit selama kontraksi, sekaligus mempermudah proses persalinan.“Air hangat membuat kulit vagina menjadi elastis sehingga proses kelahiran lebih mudah dan relatif lebih cepat serta mengurangi rasa sakit 40-60% dari persalinan biasa.Air akan mengankat tubuh ibu, sehingga mengurangi nyeri jika dibanding persalinan di atas tempat tidur. Suhu air hangat membuat sirkulasi pembuluh darah lebih baik sehingga kontraksi lebih mudah dan mulut rahim menjadi lembek dan mudah dibuka. Bahkan untuk beberapa kasus, mulut rahim tidak perlu dijahit lagi karena tidak robek,” ujar lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.Proses persalinan water birth memakan waktu 1,5 hingga 2 jam seperti layaknya persalinan di ranjang dan ibu berada di dalam kolam ketika masuk pembukaan 8. Air yang digunakan telah disteriliskan dengan ultraviolet sehingga aman bagi bayi. “Bayi tidak akan tersedak air karena mereka baru bernafas setelah diangkat dari air dan diusahakan bayi diangkat secepatnya dari air setelah dilahirkan kurang lebih 8-10 detik,” tambahnya.Mengenai resiko melahirkan di air hampir sama dengan melahirkan normal.
Selain itu, ibu yang ingin melakukan water birth, dianjurkan untuk mempersiapkan persalinannya dengan mengikuti senam hamil sebelumnya untuk latihan pernafasan dan kelenturan otot-otot dasar panggul agar memudahkan melahirkan bayi.
Keuntungan melahirkan di air, sang ibu merasa rileks dan nyaman, mengurangi rasa sakit, lebih bebas bergerak dan pindah posisi serta mengurangi robekan perineum (daerah antara vagina sampai anus) sehingga tidak perlu dilakukan episiotomi (pengguntingan perineum).
Keuntungan bagi bayi, memberikan proses adaptasi sebelum melakukan pernafasan dan dengan ibunya rileks maka aliran darah ke ari-ari akan lebih baik sehingga aliran oksigen ke janin akan baik.
http://www.koranpakoles.co.cc/2008/02/water-birth-kurangi-rasa-sakit.html
*Berita ini telah dilakukan beberapa revisi oleh Bali Water Birth Association.

Senin, 08 Desember 2008


Perkembangan water birth di Bali semakin maju. Kini telah ada 3 unit water birth di 3 tempat yaitu Yayasan Bumi Sehat di Nyuh Kuning Ubud yang dikelola oleh Ibu Robin Lim, RSB Harapan Bunda (dr.Hariyasa Sanjaya,SpOG dan dr.Dwi Pelita,SpOG), di Klinik Bersalin Anugrah Jl.Gunung Agung (dr.Dewa Arika,SpOG).
Tantangan yang dihadapi dalam melaksanakan pelayanan water birth di Bali memang sungguh menarik. Masih banyak yang belum yakin akan manfaat dan keamanannya. Dan water birth belum diajarkan dalam kurikulum pendidikan dokter maupun dokter spesialis OBGIN. Namun yang uniknnya, justru kurikulum pendidikan bidan D4 dan D3 Poltekkes Kebidanan memasukkan water birth sebagai materi kuliah mereka.
Semestinya water birth diuji dan diaplikasikan oleh pusat pendidikan dokter spesialis. Bukan ditentang dan ditolak tanpa argumentasi scientific yang benar. Semestinya kita terbuka terhadap inovasi dan temuan-temuan baru. Dan terus menciptakan alternatif-alternatif yang berguna dan terbukti.
Ada hal yang menggembirakan kini, muncul kesadaran dan antusias di kalangan OBGIN muda untuk terbuka dan tertarik menerapkan water birth. Dokter.Eka Wijaya,SpOG,dr Winda Andaka,SpoG dan beberapa yang lainnya berminat untuk menerapkan persalinan water birth.
Untuk mewadahi komunitas dokter, bidan dan rumah sakit yang memberikan pelayanan persalinan water birth maka Gentle Birth Study Group Bali membentuk wadah yang bernama Bali Water Birth Association. Yang bertujuan untuk membangun komunikasi, mengadvokasi pelayanan water birth, melakukan koordinasi dan sosialisasi serta reseach. Dan juga membuat network dengan institusi maupun association serupa di dunia.
Kami mengundang semua orang yang berminat dan tertarik untuk mendiskusikan, menerapkan pelayanan persalinan water birth.
Salam
Hariyasa Sanjaya