Sabtu, 13 Desember 2008

Koran Pak OLES menulis tentang water birth







FOTO: Kunjungan rombongan RSB Sayang Ibu Balikpapan ke RSB Harapan Bunda Renon Denpasar. Foto saat mengunjungi unit bersalin di air (water birth).
15-Februari 2008

Water Birth Kurangi Rasa Sakit

Oleh: Heni Kurniawati (wartawati Koran Pak OLES)
Kehamilan merupakan sesuatu yang ditunggu dan menggembirakan bagi seorang wanita, meski proses melahirkan seakan jadi momok bagi setiap ibu yang hamil. Rasa sakit dan nyeri saat melahirkan sudah menjadi kodrat wanita. Tak jarang, kekhawatiran akan lamanya proses kelahiran dan rasa sakit, sering menghantui pikiran calon ibu sehingga jalan pintas diambil melalui proses cesar. Akan tetapi hampir setiap ibu menginginkan proses kelahiran berjalan normal. Di era modern ini, ada banyak cara yang ditawarkan kepada seorang ibu yang hendak melahirkan, antara lain metode water birth.Dr I Nyoman Hariyasa Sanjaya, SpOG, dokter spesialis kandungan di RSB Harapan Bunda Denpasar mengatakan, metode persalinan water birth diyakini sebagai cara melahirkan dengan mengurangi tingkat kesakitan. Proses melahirkan dengan metode ini sangat sederhana dan tidak jauh beda dengan persalinan normal di atas tempat tidur. Perbedaan terletak pada media yang memakai kolam air (bath up) berdiameter 1,5-2 m berisi air hangat dengan 34-37oC atau kurang lebih sama dengan suhu di dalam rahim. Hal itu membantu seorang ibu mengurangi rasa sakit selama kontraksi, sekaligus mempermudah proses persalinan.“Air hangat membuat kulit vagina menjadi elastis sehingga proses kelahiran lebih mudah dan relatif lebih cepat serta mengurangi rasa sakit 40-60% dari persalinan biasa.Air akan mengankat tubuh ibu, sehingga mengurangi nyeri jika dibanding persalinan di atas tempat tidur. Suhu air hangat membuat sirkulasi pembuluh darah lebih baik sehingga kontraksi lebih mudah dan mulut rahim menjadi lembek dan mudah dibuka. Bahkan untuk beberapa kasus, mulut rahim tidak perlu dijahit lagi karena tidak robek,” ujar lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.Proses persalinan water birth memakan waktu 1,5 hingga 2 jam seperti layaknya persalinan di ranjang dan ibu berada di dalam kolam ketika masuk pembukaan 8. Air yang digunakan telah disteriliskan dengan ultraviolet sehingga aman bagi bayi. “Bayi tidak akan tersedak air karena mereka baru bernafas setelah diangkat dari air dan diusahakan bayi diangkat secepatnya dari air setelah dilahirkan kurang lebih 8-10 detik,” tambahnya.Mengenai resiko melahirkan di air hampir sama dengan melahirkan normal.
Selain itu, ibu yang ingin melakukan water birth, dianjurkan untuk mempersiapkan persalinannya dengan mengikuti senam hamil sebelumnya untuk latihan pernafasan dan kelenturan otot-otot dasar panggul agar memudahkan melahirkan bayi.
Keuntungan melahirkan di air, sang ibu merasa rileks dan nyaman, mengurangi rasa sakit, lebih bebas bergerak dan pindah posisi serta mengurangi robekan perineum (daerah antara vagina sampai anus) sehingga tidak perlu dilakukan episiotomi (pengguntingan perineum).
Keuntungan bagi bayi, memberikan proses adaptasi sebelum melakukan pernafasan dan dengan ibunya rileks maka aliran darah ke ari-ari akan lebih baik sehingga aliran oksigen ke janin akan baik.
http://www.koranpakoles.co.cc/2008/02/water-birth-kurangi-rasa-sakit.html
*Berita ini telah dilakukan beberapa revisi oleh Bali Water Birth Association.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Generally I do not learn post on blogs, however I would like to
say that this write-up very pressured me to check out and do it!
Your writing style has been amazed me. Thanks,
quite great post.

My web-site - www.propertywide.co.uk

Anonim mengatakan...

Heya i am for the first time here. I found this board and I find It truly
useful & it helped me out a lot. I hope to give something
back and help others like you helped me.

Here is my weblog - furnished